
Meski demikian, hendaknya Pemilu tak hanya dijadikan sarana untuk hanya memilih pemimpin. Tapi juga bisa membawa perubahan ke masyarakat untuk bisa merumuskan masalah yang ada di Indonesia dan menjadikan pekerjaan rumah bagi para calon yang hendak maju jadi Capres 2024.
"Dalam Pemilu, masyarakat semestinya tidak hanya diarahkan memilih pribadi-pribadi yang pilih tanding, tapi juga diajak merumuskan problem-problem bangsa," kata Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Raharja Waluya Jati, Minggu (4/9/2022) dalam keterangan tertulisnya.
"Atas dasar pemahaman terhadap problem-problem itulah masyarakat mencari pemimpin yang dinilai paling mampu menjadi bagian dari solusi," sambungnya.
Menurut dia, ini penting dilakukan. Pasalnya, keadaan global saat ini masih terus diprediksi bisa mempengaruhi hingga 2024. Sehingga, ancaman resesi ekonomi, krisis energi, dan situasi politik global harus bisa diantisipasi sejak dini di dalam negeri.
"Adanya tantangan yang tidak mudah itu membuat harapan kepada pemimpin baru nanti sangat besar," jelas Jati.
Dia menegaskan, presiden terpilih idealnya tidak hanya punya cara untuk membawa bangsa keluar dari krisis.
"Tetapi juga dapat meyakinkan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama terjun dalam kancah perjuangan meraih cita-cita kemerdekaan yang belum tercapai," kata Jati
0 Komentar