PPP Bahas Demokrat Ikut Pilih Penyelenggara, Ada Kecurangan Pemilu 2024 - Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada tanda-tanda kecurangan dalam pemilu 2024. Hal itulah yang membawanya turun gunung.

Terkait hal itu, Achmad Baidowi atau Awiek Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali menegaskan bahwa Pemilu 2024, dari tahapan hingga proses, menggelar penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu. Di mana KPU dan Bawaslu dipilih oleh DPR dan dilantik oleh Presiden Jokowi, Demokrat juga melakukan voting dan menyetujui.
Pada Minggu (18/9/2022) Awiek mengatakan “Penyelenggara pemilu adalah KPU dan Bawaslu, yang dipilih DPR beberapa waktu lalu, dan demokrat ikut memilih. Nah, kecurangan apa yang dimaksudkan?" Menurutnya, Demokrat harus sampaikan contoh bagi masyarakat. Jangan mengira mereka hanya akan memberikan Pidato. Awiek juga meminta para elite parpol tahun politik saat ini, untuk bisa menyusun narasi yang menenangkan publik.
Jangan membuat orang saling curiga dan menimbulkan masalah. “Sebaiknya jangan membuat narasi yang menyebabkan publik saling curiga, Pemilu ajang konsolidasi demokrasi yang dapat disambut dengan riang tanpa harus curiga, yang bisa menimbulkan permusuhan pada permusuhan" Jelasnya.
Pernyataan Dari SBY
Sebelumnya ada video pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyatakan siap "turun gunung" dalam pemilihan umum mendatang pada 2024. Pernyataan SBY beredar di TikTok @pdemokrat.sumut.
Alasan SBY turun gunung adalah karena melihat tanda-tanda pemilu 2024 mendatang tidak jujur dan tidak adil. kata SBY dalam sebuah video yang dikutip Sabtu (17 September 2022) "Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemillu 2024 mendatang. Saya mendengar, mengetahui ada tanda-tanda bahwa pemilihan Umum 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil".
Menurutnya, ia mendapat informasi bahwa Pemilu 2024 hanya akan digelar untuk dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Sehingga SBY menyoroti informasi adanya ketidakjujuran pada pemilu 2024.
“Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti hanya diinginkan oleh mereka hanya dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikendaki mereka” katanya.
Presiden ke-6 Republik Indonesia menunjukkan bahwa dugaan ketidakjujuran selama Pemilu 2024 ini agar Partai Demokrat dan koalisi untuk mencalonkan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum Presiden 2024.
"Informasi demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres dan cawapres sendiri, bersama koalisi tentunya jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat" Tutur SBY.
Jangan Curang
SBY katakan, jangan kacaukan pemilu 2024 mendatang dengan cara curang. Karena rakyat punya hak untuk memilih siapa yang ingin dicalonkan sebagai presiden dan wakil presiden. "Pikiran seperti itu bathil, itu bukan hak mereka. Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan dipilih, yang berdaulat juga rakyat".
SBY menjelaskan, selama dua periode menjabat sebagai kepala negara, yakni 2004-2009 dan 2009-2024 dan Partai Demokrat berkuasa, ia tidak pernah menggunakan cara kotor untuk menghancurkan demokrasi 5 tahun itu. “Dan ingat 10 tahun yang lalu. Kami di pemerintahan. Dua kali menyelenggarakan pemilu, termasuk pemilihan presiden, Partai Demokrat tidak pernah berbohong seperti itu," tambah SBY.
0 Komentar