AHY Kritik Pemerintah, Ketua DPP PDIP Tetap Ingin Bersilaturahmi Dengan Demokrat - Puan Maharani selaku Ketua DPP PDIP dipastikan bersilaturahmi dengan Partai Demokrat. Meski partai asuhan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu kerap mengkritik pemerintah. Kritik mulai dari SBY, AHY hingga Andi Arief yang menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada Selasa (27/9/2022) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ketua PDIP Said Abdullah mengatakan "Tidak akan mengganggu kunjungan mbak Puan untuk bersilaturami, karena itu adalah tugas ketua umum Bu Mega".
Perintah ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Puan untuk bersafari pimpinan parpol guna menciptakan suasana kondusif menjelang Pemilu 2024.
"Kami ingin membangun suasana kondusif menjelang Pemilu 2024, bukan memborbardir hoaks pernyataan yang mendiskreditkan antar pihak" ucapnya.
Karena itu, Puan selaku Ketua DPP PDIP juga akan mengunjungi seluruh parpol, terutama yang ada di parlemen, termasuk Demokrat.
"Semuanya akan kita kunjungi" kata dia.
AHY Serang Jokowi
Seorang Pengamat Politik Adi Prayitno menilai kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi selama ini karena keberhasilannya membangun infrastruktur. Jadi menyerang Jokowi dengan masalah ini adalah sebuah kesalahan atau kekeliruan.
Kata Adi saat dihubungi pada Jumat (23/9/2022) “Pembangunan infrastruktur menempati ranking pertama dalam kepuasan publik bagi Jokowi. Jadi AHY salah isu bahwa seorang Jokowi dibidang infrastruktur”.
Pada Rapimnas Partai Demokrat waktu lalu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat menyindir kinerja pemerintahan Jokowi dalam membangun infrastruktur.
AHY mengatakan sebagian besar infrastruktur dibangun pertama kali oleh pemerintahan Presiden ke-6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemerintahan Jokowi hanya tinggal meresmikan atau tinggal gunting pita.
Adi menilai AHY sengaja menyerang Jokowi dengan mengklaim 70-80% proyek infrastruktur dibangun pada era SBY. Padahal, menurut Adi, sudah menjadi rahasia umum pemerintah Jokowi membangun infrastruktur secara masif.
“Dalam dua periode Jokowi, pembangunan jalan tol sepanjang 1.540,1 km di seluruh Indonesia bisa diselesaikan dalam kurun waktu 7 tahun. Pembangunan pada masa SBY sepanjang 189,2KM jalan tol, baru sampung setelah 10 tahun" ucap Adi
Bukan hanya jalan tol, Jokowi juga membangun 29 bandara. Sedangkan Sby, sudah 10 Tahun menjabat hanyalah membangun 24 bandara. Nanti di era Jokowi, dalam kurun 7 tahun 12 bendungan selesai di bangun. 27 bendungan ditargetkan selesai pada 2024.
Tidak Menunjukkan Siapa Yang Hebat
Sementara itu,Faldo Maldini selaku Staf Khusus Menteri Sekretari Negara mengatakan bahwa pemerintah bekerja untuk kepentingan rakyat.
Menurutnya, keberhasilan pemerintah dalam pembangunan tidak lepas dari dukungan masyarakat.
Dia mengatakan bahwa kepemimpinan di negara ini harus berkelanjutan.
Apa yang digagas oleh pemerintahan sebelumnya akan dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya dan ini memang kewajaran.
“Tentu, kita semakin matang berdemokrasi dan bernegara. Semua yang dikerjakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk menunjukan siapa yang hebat. Kecuali, memang yang dicari tepuk tangan" tambah Faldo.
0 Komentar